Amirul Mukminin, Wignyanto dan Nur Hidayat
Industri tapioka menghasilkan limbah cair dari proses pencucian dan pengendapan yang mengandung bahan organik yg berpotensi sebagai pencemar lingkungan apabila tidak diolah.Tapioka dibuat dari ketela atau singkong atau cassava. Salah satu cara pengolahan limbah cair adalah dengan UASB (Up-flow Anaerobic Sludge Blanket) yg memiliki keuntungan tidak membutuhkan energi untuk aerasi, pemanfaatan ruang secara vertikal dan dihasilkan sludge lebih sedikit daripada aerob. Limbah yg diolah dimasukkan dari bagian bawah reaktor.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pH influen dan waktu detensi pada UASB agar efluen yang dihasilkan sesuai standar.
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu pH influen dan waktu detensi. Analisis dilakukan terhdap pH, COD, BOD, DO dan TSS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada interaksi terhadap COD, DO, dan pH effluen. Waktu detensi berbpengaruh nyata terhadap TSS, COD, DO dan pH effluen.
Kadar DO semua perlakuan di bawah 6 mg/l sehingga eflluen masih membutuhkan aerasi untukmemenuhi persyaratan sedang COD, TSS dan pH effluen sudah memenuhi untuk dibuang jika pH influen 4,73 dengan waktu detensi 12 jam.
sumber gambar http://www.fao.org/docrep/w7241e/w7241e0v.gif
sumber : http://permimalang.wordpress.com
Artikel Lain :
Industri tapioka menghasilkan limbah cair dari proses pencucian dan pengendapan yang mengandung bahan organik yg berpotensi sebagai pencemar lingkungan apabila tidak diolah.Tapioka dibuat dari ketela atau singkong atau cassava. Salah satu cara pengolahan limbah cair adalah dengan UASB (Up-flow Anaerobic Sludge Blanket) yg memiliki keuntungan tidak membutuhkan energi untuk aerasi, pemanfaatan ruang secara vertikal dan dihasilkan sludge lebih sedikit daripada aerob. Limbah yg diolah dimasukkan dari bagian bawah reaktor.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pH influen dan waktu detensi pada UASB agar efluen yang dihasilkan sesuai standar.
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu pH influen dan waktu detensi. Analisis dilakukan terhdap pH, COD, BOD, DO dan TSS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada interaksi terhadap COD, DO, dan pH effluen. Waktu detensi berbpengaruh nyata terhadap TSS, COD, DO dan pH effluen.
Kadar DO semua perlakuan di bawah 6 mg/l sehingga eflluen masih membutuhkan aerasi untukmemenuhi persyaratan sedang COD, TSS dan pH effluen sudah memenuhi untuk dibuang jika pH influen 4,73 dengan waktu detensi 12 jam.
sumber gambar http://www.fao.org/docrep/w7241e/w7241e0v.gif
sumber : http://permimalang.wordpress.com
Artikel Lain :
- Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???
- Hilangkan Racun Pada Daun Ketela Pohon
- Ironi Negeri Singkong Mengimpor Tapioka
- Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava
- Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas
- MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP
- Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis
- Onggok untuk Bahan Pakan
- OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN
- Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood
- Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak
- Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB
- Tepung Tapioka
- Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar