Jumat, 28 Oktober 2011

Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB

Amirul Mukminin, Wignyanto dan Nur Hidayat

Industri tapioka menghasilkan limbah cair dari proses pencucian dan pengendapan yang mengandung bahan organik yg berpotensi sebagai pencemar lingkungan apabila tidak diolah.Tapioka dibuat dari ketela atau singkong atau cassava.  Salah satu cara pengolahan limbah cair adalah dengan UASB (Up-flow Anaerobic Sludge Blanket) yg memiliki keuntungan tidak membutuhkan energi untuk aerasi, pemanfaatan ruang secara vertikal dan dihasilkan sludge lebih sedikit daripada aerob. Limbah yg diolah dimasukkan dari bagian bawah reaktor.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pH influen dan waktu detensi pada UASB agar efluen yang dihasilkan sesuai standar.
Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor yaitu pH influen dan waktu detensi. Analisis dilakukan terhdap pH, COD, BOD, DO dan TSS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada interaksi terhadap COD, DO, dan pH effluen. Waktu detensi berbpengaruh nyata terhadap TSS, COD, DO dan pH effluen.
Kadar DO semua perlakuan di bawah 6 mg/l sehingga eflluen masih membutuhkan aerasi untukmemenuhi persyaratan sedang COD, TSS dan pH effluen sudah memenuhi untuk dibuang jika pH influen 4,73 dengan waktu detensi 12 jam.
sumber gambar http://www.fao.org/docrep/w7241e/w7241e0v.gif
sumber : http://permimalang.wordpress.com
Artikel Lain :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar